Rabu, 25 November 2015

3 Lelaki Misterius dalam Al Qur’an

Saya pernah membaca, ada tiga orang lelaki yang keberadaannya masih kontroversial. Apakah mereka seorang Nabi/Rasul? Ataukah seorang wali? Ataukah hanya manusia biasa yang diberikan kelebihan oleh Allah Swt. Saya sendiri menyebutnya sebagai lelaki-lelaki mistirius yang disebutkan dalam Al Qur’an. Bagaimana tidak, Al Qur’an tidak menjelaskan secara rinci tentang sosok mereka. Hanya saja, dari mereka kita bisa memperoleh begitu banyak pelajaran berharga.
Baiklah, karena rasa penasaran, saya pun mencari ayat-ayat tentang mereka. Inilah mereka dengan kisah-kisah menakjubkan yang diceritakan langsung dari Al Qur’an.

1.      KHIDIR
Kisahnya dapat kita lihat dalam Al Qur’an Surat Kahfi ayat 60 – 82. Digambarkan bahwa Nabi Musa AS sedang berguru kepada lelaki bijak yang diberikan ilmu yang luas oleh Allah Swt. Sebagian besar ulama mengatakan jika lelaki tersebut adalah Khidir.Adayang menyebut jika Khidir adalah seorang nabi, yang konon katanya masih hidup sampai sekarang. Yang lain bilang, beliau hanya wali/orang shaleh yang diberikan kelebihan/rahmat oleh Allah dengan ilmu yang sangat luas dan kadang tak bisa dimengerti oleh manusia lain (seperti kisahnya dengan NabiMusaAS).
KAHFI. 60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.” 61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. 62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” 63. Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” 64. Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
KAHFI. 65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. 66. Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” 67. Dia menjawab: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. 68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” 69. Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun.” 70. Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.”
KAHFI 71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: “Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?” Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. 72. Dia (Khidhr) berkata: “Bukankah aku telah berkata: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku.” 73. Musa berkata: “Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku.” 74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar.” 75. Khidhr berkata: “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?” 76. Musa berkata: “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku.”
KAHFI. 77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: “Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.” 78. Khidhr berkata: “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
KAHFI. 79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. 80. Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. 81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). 82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.”
2.      DZULQARNAIN
Kisah tentang Dzulqarnain dapat kita baca sekilas di Al Qur’an Surat Kahfi ayat 83 – 98. Beliau adalah seorang raja yang sangat kuat dengan wilayah kekuasaan yang luas. Terjadi perdebatan yang sengit tentang sosok Dzulqarnain (yang memiliki dua tanduk).Adayang menyebut bahwa Dzulqarnain yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah Iskandar Dzulqarnain (Alexander The Great), seorang penguasa dariMacedonia(Yunani) yang hidup berdekatan dengan zaman NabiIsaAS.Tetapi ada juga yang memiliki pendapat berbeda, bahwa Dzulqarnain yang dimaksud adalah seorang raja shaleh dari Arab yang hidup di zaman Nabi Ibrahim AS seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari.
KAHFI. 83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya.” 84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, 85. maka diapun menempuh suatu jalan. 86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. 87. Berkata Dzulkarnain: “Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. 88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.”
KAHFI. 89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). 90. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, 91. demikianlah. dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya.
KAHFI. 92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). 93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.  94. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” 95. Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, 96. berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu).” Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu.” 97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. 98. Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.”
3.      LUQMANUL HAKIM
Petuah-petuah bijaknya dapat kita baca di Al Qur’an padasuratLuqman ayat 12 – 19.  Adayang berkata, jika Luqmanul Hakim hidup di Afrika pada abad 5 Sebelum Masehi. Dari segi fisik, Lukmanul Hakim adalah sosok yang jauh dari sempurna. Digambarkan bahwa tubuhnya pendek, kulitnya hitam pekat, rambutnya keriting, matanya lebar, bibirnya tebal dan hidungnya pesek. Sehingga dimanapun ia berada seringkali menjadi bahan tertawaan dan cemoohan orang-orang yang melihatnya. Namun, dibalik fisiknya yang ”tidak sempurna”, Allah telah menganugerahkan kepadanya sifat arif dan bijaksana. Akhlaqnya juga sangat baik sehingga setiap butir-butir kata yang keluar dari mulutnya, laksana mutiara yang tak ternilai harganya.
LUQMAN. 12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
LUQMAN. 16. (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). 18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Keindahan Agama Islam

Agama Islam mempunyai keindahan-keindahan yang justru kebanyakan kaum muslimin tidak menyadarinya. Keindahan-keindahan tersebut meliputi seluruh syariat Islam yang kini semakin terungkap dan mulai diketahui faidahnya.

Sangat banyak sekali keindahan-keindahan Islam yang sekiranya kita mau memikirkannya, niscaya kita tidak akan sanggup untuk mengupasnya lebih dalam.

Contoh kecil saja syariat Islam yang dicela kaum kafir bahkan umat Islam sendiri adalah adanya pembatas antara kaum wanita dan laki-laki. Padahal pada larangan bercampur-baur tanpa batas antara keduanya, terdapat manfaat yang banyak dan dapat menjauhkan dari bahaya yang sangat besar.

Pernah diceritakan oleh seorang pria non-muslim, bahwasanya ia diminta tinggal di rumah orang muslim. Pada awalnya, orang non-muslim ini phobia terhadap orang Islam dan sangat membencinya. Hingga suatu ketika ia melihat pemilik rumah sedang sendirian dan hendak diajak untuk mengobrol. Sang pemilik yang merupakan seorang wanita, tentu saja menolak ajakan orang non-muslim ini, dan mengajarkan bahwa dalam aturan Islam tidak diperbolehkan seorang laki-laki dan wanita yang bukan mahromnya untuk berdua-duaan tanpa ada orang ketiga. Pada awalnya, ia merasa ini adalah aturan yang gila, namun setelah dipikirkannya ia sadar, bahwa dengan aturan yang sederhana ini dapat menghindarkan seseorang dari perzinaan, perkosaan, aborsi, dan lain sebagainya.

Ini adalah contoh kecil dari keindahan Islam yang hendaknya seorang muslim bangga untuk menampakkan keislamannya di hadapan orang lain. Tidak ada rasa malu untuk menunjukkan keislamannya, karena agama yang dianutnya adalah agama yang benar dan diridhoi oleh Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran : 19)
Dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Ali ‘Imran : 85)
Berikut ini diantara keindahan syariat Islam yang agung lainnya :
    1. Agama Islam adalah agama tauhid
Islam selalu mengajarkan untuk bertauhid kepada Allah, baik dalam keimanan akan penciptaan alam semesta dan segala bentuk peribadatan, harus ditujukan kepada Allah Ta’ala semata. Bahkan sebuah doa pun tidak boleh ditujukan kepada selain Allah Ta’ala.
Rasulullah bersabda ”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi). Setiap bentuk ibadah tidak boleh ditujukan kecuali hanya kepada Allah semata. Allah befirman (yang artinya), ”Katakanlah : ’Hai orang-orang yang tidak beriman, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.” (QS. Al Kaafirun : 1 – 2)

Dengan hal ini, maka umat Islam dituntut untuk mengesakan Allah Ta’ala denganmempersembahkan segala bentuk peribadatan hanya kepada Allah saja, tidak kepada selain-Nya. Bayangkan jika apa yang disebut Tuhan itu lebih dari satu? Tentu umat manusia tidak akan fokus di dalam beribadah.

Allah berfiman (yang artinya), ”Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” (QS. Al Baqarah : 165)
    1. Kemenangan, kesuksesan dan kemuliaan hanya terdapat dalam agama Islam.
Hal ini berdasarkan hadits shahih dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah bersabda, ”Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizki yang cukup. Dan Allah memberikan kepadanya sifat qona’ah (selalu merasa cukup dan puas) atas rizki yang ia terima” (HR. Muslim)

‘Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah dengan (memeluk) agama Islam. Oleh karena itu, apabila kami mencari kemuliaan dengan selain cara-cara Islam, niscaya Allah akan menghinakan kami.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Al Mustadrak, I/62 dan ia nilai shahih. Adz Dzahabi menyepakatinya).

Hal ini karena dalam Islam ditekankan sikap qona’ah dalam setiap keadaan. Orang Islam adalah orang yang mengerti akan takdir Allah yang baik ataupun tidak, sehingga betapapun kesulitan yang dihadapi ataupun kebahagiaan yang didapatkan tidaklah membuatnya lupa akan tujuan penciptaan dirinya, yakni beribadah hanya kepada Allah Ta’ala. Ketenangan dan kemulian yang didapat tidak lain karena keyakinan akan janji Allah bagi orang yang beriman kepada Nya.
    1. Islam adalah agama pemersatu, bukan pemecah belah
Inti dari ajaran Islam adalah mengesakan Allah Ta’ala sesuai dengan apa yang difirmankan dan diwahyukan kepada Rasul-Nya. Sehingga segala bentuk perpecahan adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah Ta’ala, dalam firman-Nya, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai” (QS. Ali ‘Imran : 103)

Dari hal ini, maksud dari syariat Islam adalah bersatu, besama-sama mentauhidkan Allah Ta’ala. Sehingga segala bentuk perbedaan, baik dalam masalah hukum atau tata cara peribadatan, selama berlandaskan kepada dalil Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih dan pemahaman yang benar, hendaknya tidak menimbulkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Karena tujuan dari berislam adalah bersatu untuk bersama-sama beribadah hanya kepada Allah Ta’ala.
    1. Islam adalah agama yang mudah dan jelas
Islam adalah agama yang mudah. Semua syariat Islam dapat dipahami dengan mudah dan jelas.
Allah berfirman (yang artinya), Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu (QS. Al Baqarah : 185)

Allah dan Rasul-Nya telah memberikan bekal bagi kaum muslimin berupa Al Qur’an dan Hadits Nabi, sehingga kunci kebenaran adalah berpedoman dengan 2 sumber tersebut. Segala bentuk pendapat dan argumentasi yang tidak bersumber dari keduanya, maka perlu dipertanyakan kebenarannya.

Agama Islam adalah agama yang logis, segala sesuatu harus sesuai dengan dalil Al Qur’an dan Hadits Nabi. Walaupun akal kita tidak mampu untuk memahami hikmah yang terkandung dibalik perintah dan larangan yang terdapat pada keduanya, kita dituntut untuk tetap mendahulukan Al Qur’an dan Hadits tersebut.

Hal ini sudah menunjukkan akan keindahan Islam kepada kita. Seandainya segala bentuk pendapat diterima dan dijadikan patokan, maka sungguh akan banyak sekali bentuk pemikiran serta pendapat-pendapat yang bermunculan sehingga semakin banyak kerancuan-kerancuan dalam Islam dan sulit dicari mana yang benar.
    1. Islam mengajarkan persamaan dan persaudaraan antar sesama muslim
Agama Islam tidaklah membedakan antara bangsa yang satu dengan yang lainnya, kulit yang satu dengan lainnya, dan bahasa yang satu dengan lainnya. Ketika seseorang mengucapkan syahadat dengan benar dan disertai pemahaman yang shahih, maka saat itu pula mereka adalah saudara kita, tanpa memandang kedudukan, harta, bangsa atau lainnya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah di antaramu adalah yang paling bertakwa di antaramu.” (QS Al Hujurat : 13).

Ini adalah keindahan Islam yang agung, dimana banyak sekali muncul peperangan disebabkan latar belakang seseorang atau bahkan hanya perbedaan warna kulit semata.
    1. Islam tidak mengenal pengkultusan atau pemujaan kepada seorang pun
Dalam syariat Islam, segala sesuatu ditempatkan sesuai dengan haknya masing-masing. Manusia diperlakukan sebagaimana manusia yang tidak memiliki sifat ketuhanan. Maka Islam tidak mengenal apa yang disebut sebagai pembesar-pembesar agama yang dipuja dan disucikan.

Jangan sampai sebagaimana kaum musyrikin dahulu yang telah menjadikan orang-orang berilmu atau pemuka agama mereka menjadi sesembahan yang mereka sembah sebagaimana perkataan kaum Nuh yang Allah kisahkan dalam Al Qur’an (yang artinya), ” Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr” (QS. Nuh : 23)

Nama-nama itu sebenarnya berasal dari nama-nama orang yang sangat beriman kepada Allah di waktu itu. Namun setelah mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk membuat patung-patung di tempat mereka beribadah dan dinamai dengan nama-nama mereka untuk mengingatkan kaumnya akan kesalehan orang-orang tersebut.

Hal ini sebagaimana pula telah terjadi di zaman kita, dimana seorang pemuka agama yang mempunyai banyak pengikut akhirnya dikultuskan oleh para pengikutnya, bahkan kuburannya dibuat megah untuk menghormati sang pemuka tersebut.
Padahal Islam tidak mengajarkan hal demikian dan tidak ada kedudukan tertinggi di sisi Allah melainkan dilihat dari ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah Ta’ala, dan hanya Allah-lah yang mengetahui mana diantara hamba-Nya yang bertakwa.
 Uraian di atas hanyalah segelintir dari keindahan Islam yang hendaknya diketahui kaum muslimin, sehingga dapat menambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Ta’ala.
Adapun gambaran agama Islam yang disebut sebagai teroris, diskriminasi, pembunuhan adalah karena ketidaktahuan mereka akan Islam yang benar dan kurangnya pemahaman yang benar akan Al Qur’an dan Hadits Nabi sehingga menimbulkan kerusakan yang sangat besar.
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Hukum Berzina Dalam Islam

Ternyata banyak yang mempertanyakan bagaimana pengertian zina dan apa saja yang termasuk kategori yang termasuk zina dalam Islam. Dalam kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Hukum Berzina Dalam Islam.

Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan (perkawinan). Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina. Hukum zina dalam Islam adalah haram karena Allah sangat mencela perbuatan ini.
Allah SWT berfirman :
Wa laa taqrabuz zinaa innahu kaana faahisyatan wa saa`a sabiilan [ Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ] (QS. Al-Isra`: 32)
Tentang perzinaan di dalam Al-Qur’an disebutkan juga di dalam ayat-ayat berikut : (Al Maa’idah:5), (An Nisaa’:24-25).

Hadits Tentang Zina :
Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang: ‘Pembunuh, orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang keluar dari Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)
Catatan: Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat pada semua orang.
“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-terangan” (HR. Bukhari no.80)
Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina. Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah engkau gila?’. Ia menjawab: ‘Tidak’. Kemudian beliau bertanya lagi: ‘Apakah engkau pernah menikah?’. Ia menjawab: ‘Ya’. Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari. Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian menshalatinya” (HR. Bukhari no. 6820)
Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina” (HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)
Mengasingkan pezina itu sunnah” (HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 8/349)
Abu Hurairah berkata: “‘Iman itu suci. Orang yang berzina, iman meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali‘” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman, di-shahihkan Al Albani dalam Takhrij Al Iman, 16)

Hukuman di Dunia bagi orang yang berzina adalah dirajam (dilempari batu) jika ia pernah menikah, atau dicambuk seratus kali jika ia belum pernah menikah lalu diasingkan selama satu tahun. Jika di Dunia ia tidak sempat mendapat hukuman tadi, maka di Akhirat ia disiksa di neraka. Bagi wanita pezina, di Neraka ia disiksa dalam keadaan tergantung pada payudaranya.

Macam-macam Zina dalam Islam :
A. Zina Al-Lamam
– Zina ain (zina mata) yaitu memandang lawan jenis dengan perasaan senang.
– Zina qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau menghayalkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya.
– Zina lisan (zina ucapan) yaitu membincangkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya
– Zina yadin (zina tangan) yaitu memegang tubuh lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya
B. Zina Luar Luar Al-Lamam (Zina Yang Sebenarnya)
Zina muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang telah bersuami istri, hukumannya
  adalah dirajam sampai mati.
Zina gairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang belum bersuami istri,
  hukumannya adalah didera sebanyak 100X dengan menggunakan rotan.
Perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar yang berakibat akan mendapatkan sangsi yang berat bagi pelaku, oleh karena itu untuk menentukan bahwa seseorang telah berbuat zina dapat dilakukan dengan 4 cara sebagaimana telah digariskan oleh rasulullah saw, yaitu : ada 4 orang saksi yang adil, laki-laki, memberikan yang sama mengenai: tempat, waktu, pelaku, dan cara melakukannya.
Pengakuan dari pelaku dengan syarat pelaku sudah baligh dan berakal. Menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik pengakuan cukup diucapkan oleh pelaku satu kali, namun menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad pengakuan harus diulang-ulang sampai empat kali, setelah itu baru dijatuhi hukuman.
 
Bahaya-bahaya Zina :
Berikut ini adalah beberapa akibat buruk dan bahaya zina:
  • Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan, yakni berkurangnya agama si pezina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, kepribadian buruk, dan hilangnya rasa cemburu.
  • Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang sangat diperdulikan dan perhiasan yang sangat indah dimiliki perempuan.
  • Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
  • Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
  • Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
  • Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia.
  • Tumbuhnya sifat liar di hati pezina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terarah.
  • Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak dipercaya.
  • Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dideteksi oleh orang-orang yang memiliki hati yang bersih melalui mulut atau badannya.
  • Kesempitan hati dan dada selalu dirasakan para pezina. Apa yang dia dapatkan dalam kehidupan adalah kebalikan dari apa yang diinginkannya. Dikarenakan orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara yang melanggar perintah Allah, maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan larangannya sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
  • Pezina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari di dunia maupun di akhirat.
  • Perzinaan menjadikan terputusnya hubungan persaudaraan, durhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan dapat terciptanya pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain, sehingga pelakunya akan melakukan dosa-dosa yang lainnya.
  • Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya, sehingga membebani kehinaan yang berkepanjangan kepada pezina dan kepada seluruh keluarganya.
  • Kehinaan yang melekat kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada kekafiran. Kafir yang memeluk Islam, maka selesai persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa. Walaupun pelaku zina telah bertaubat dan membersihkan diri, pezina masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
  • Jika wanita hamil dari hasil perzinaan, maka untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya. Selain telah berzina, pezina juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika pezina adalah seorang perempuan yang telah bersuami dan melakukan perselingkuhan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir, maka pezina telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya.
  • Perzinaan akan melahirkan generasi yang tidak memiliki silsilah kekeluargaan menurut hubungan darah (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas.
  • Pezina laki-laki bermakna bahwa telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
  • Zina dapat menimbulkan permusuhan dan menyalakan api dendam pada keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengan wanita dari keluarga tersebut.
  • Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarga pezina, mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga mereka tidak berani untuk mengangkat wajah di hadapan orang lain.
  • Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti AIDS, sifillis, kencing nanah dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual.
  • Perzinaan adalah penyebab bencana kepada manusia, mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang menjadi tradisi dan dilakukan secara terang-terangan.
Demikianlah pembahasan tentang Hukum Berzina Dalam Islam. Semoga Allah SWT senantiasa menjauhkan kita dari perbuatan keji tersebut. Aamiin….

Sumber : id.wikipedia.org, mediaislamnet.com, fluh5ni.blogspot.com, kangaswad.wordpress.com)

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

SIFAT LELAKI / CALON / SUAMI YANG SOLEH

.
Kadang kala kita salah dalam menilai seorang lelaki yang baik berdasarkan kerja nya. Pada dasarnya lelaki yang baik itu sebenarnya terletak pada agamanya. Banyak yang beranggapan lelaki beragama itu mestilah seorang ustaz, imam masjid, pelajar agama dan seumpamanya.
Sebenarnya perkara ini juga tidak benar.  Ramai dikalangan ahli agama yang sering memukul isteri, bersifat kasar, tidak pandai melayani isteri dan sebagainya.  Jadi ini juga bukanlah ciri-ciri seorang lelaki yang baik sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah. Lelaki yang baik dan beragama itu mempunyai sifatnya yang tersendiri. 

SOLEH dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal (bukan dari sumber yang haram).
Sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara yang akan mendorong kearah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam. Ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan Rasul nya walau dimana saja mereka berada.

Kita sendiri (Wanita/Laki-laki) harus menyadari bahwa bukanlah manusia sempurna, ada kesalahan yang dilakukan sengaja atau tidak akan tetapi kembalilah dan mohon ampun kepada Allah swt,.

Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini. Jika anda seorang lelaki, jadilah seorang lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini.
  • Kuat amalan agamanya. Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bertemu
  • Akhlaknya baik, Yaitu seorang yang tampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut. Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan peribadi dan hatinya yang mulia.
  • Tegas mempertahankan Jati-diri nya, Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menjatuhkan nama-baiknya.
  • Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan.
  • Tidak boros, tetapi tidak pelit. Mengerti menggunakan uang untuk keperluan yang bermanfa’at dengan bijaksana.
  • Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap.
  • Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian.
  • Mempunyai kawan pergaulan yang baik, Kawan pergaulan seseorang itu biasanya sama.
  • Bertanggung-jawab, Lihatlah dia dengan keluarga dan Ayah Ibu nya.
  • Wajah yang tenang, Terlihat dari cara berbicara, Bekerja dan saat dalam suasana Cemas.
  • Jika berhadapan dengan masalah, Tidak mudah mengumpat dan cepat marah karena syaitan tidak suka manusia dengan kesabarannya. Maka cobalah untuk bersabar dan terus bersabar, INSYA ALLAH akan memberi ketenangan.
  • Dapat mendengarkan alasan dan teguran, mana tahu di sebaliknya itu terdapat kebenaran dan sebagai panduan diri untuk membaiki diri menjadi lebih baik…
Semoga Sifat-sifat ini dapat diamalkan oleh kita semua kaum lelaki yang mencari ridha Allah.
Buat wanita solehah yang mencari pasangan yang soleh, cobalah anda perhatikan Sifat-sifat yang terangkum  di atas pada setiap lelaki yang anda kenal. Jika Sifat-sifat ini ada pada mereka. Walau bagaimanapun juga, tidak semestinya semua sifat di atas terpenuhi, jika hanya terdapat 5-6 sifat itu sudah memadai. Manusia dapat berubah suatu saat nanti.

Insya Allah sifat-sifat baik yang lain akan menyusul dengan usaha dan kesabaran untuk mencapainya.
Rasulullah bersabda :
  • Nikahilah seseorang disebabkan keturunan, wajah, harta dan agamanya, yang paling baik ialah AGAMAnya.

KRITERIA-KRITERIA LELAKI SOLEH

YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN DAN AL HADIST

1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah S.A.W.
2. Jihad Fisabilillah adalah maklumat dan program hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah ta’ala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan rahasia.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
17. Kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.
1. MENCARI NAFKAH
Tugas mencari nafkah dibebankan kepada kaum lelaki karena kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fisik dan akal fikirannya. Oleh itu lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan pertahanan kehidupannya terutama kepada keluarga, agama, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin bagi kaum wanita.

2. BERJIHAD FIISABILILLAH
Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila berjuang menegakkan agama Allah sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang hamba Allah dengan gelar paling indah yaitu MUJAHIDIN.

3. MELINDUNGI DAN MEMBELA KAUM YANG LEMAH DAN TERTINDAS
Sememangnya sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakluki negara-negara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan tersebut.

4. MEMIMPIN & MENDIDIK ANAK & ISTRI
Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga anak / isteri yang tidak soleh/solehah menyadari akan kesalahannya dan menggantikan cara hidupnya menjadi anak/isteri soleh/solehah. Mendidik anak/isteri dengan bijaksana sehingga dia menyadari makna yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya.
Sabda Rasulullah:
  • Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku.” … ( HR Ibnu Majah )
Tauladan Rasulullah dalam kehidupan berkeluarga: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah. Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga. Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.

sumber:  https://saputra51.wordpress.com/2012/01/01/sifat-calon-suami-yang-soleh/

3 bekalan untuk menjadi muslimah sejati


wanis
Kehidupan adalah sebuah perjalanan yang panjang dan penuh dengan dugaan. Allah telah menentukan bahawa perjalanan kehidupan setiap manusia hanya berakhir pada dua destinasi iaitu syurga atau neraka. Allah telah mencipta manusia masing-masing sesuai dengan peranannya. Kebiasaan bagi seseorang musafir yang ingin menempuh suatu perjalanan yang jauh adalah membawa bekal yang sesuai dan mencukupi sehingga sampai ke destinasi dengan selamat. 

Wanita adalah makhluk Allah yang dicipta sebagai pasangan kepada lelaki dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam hidupnya. Perjalanan menuju ke destinasi syurga akan menuntut seorang wanita untuk berusaha menjadi seorang wanita muslimah yang sejati. Layaknya seorang penunggang kuda yang mahir, menunggang kudanya untuk memudahkannya menuju ke destinasi dengan selamat, seorang pemandu kereta memilih untuk memandu kereta dalam bermusafir dan begitu juga wanita selayaknya memilih untuk menjadi muslimah sejati supaya selamat sampai ke destinasi syurga yang diimpikan. 

Bekalan pertama: Menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dan cara hidup
Namun begitu, perjalanan yang sangat jauh ini memerlukan bekal yang mencukupi dan sesuai bagi seorang muslimah. Lebih-lebih lagi dalam era globalisasi ini yang menyaksikan muslimah-muslimah diserang dengan pelbagai ancaman yang boleh menggugat jati diri seorang wanita muslimah di sepanjang perjalanannya. Oleh itu bekalan pertama yang harus ada pada seorang muslimah adalah bekalan taqwa seperti yang difirmankan Allah dalam surah Al Baqarah ayat 197,

“Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
Bekalan taqwa ini akan memastikan setiap hati muslimah di dalam perjalananya sentiasa menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat memohon perlindungan dan pertolongan. Ketika hati wanitanya sentiasa ingin dekat dengan Allah dan ingin tahu apakah peranannya, apakah sumbangannya dalam kehidupan ini maka rujukan utamanya adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Hal ini seumpama seorang pengembara yang tidak tahu arah jika difikirkan dengan kemampuan akalnya yang terbatas maka Al-Quran dan As-Sunnah menjadi panduan sepanjang perjalanannya. Lebih jelas lagi,untuk menjadi seorang muslimah sejati hendaklah rajin membaca Al-Quran, menghafal ayat-ayatnya, mengkaji dan meneliti maksud ayat-ayatnya serta mengamalkannya di dalam kehidupan. Tidaklah cukup bagi seorang wanita yang mahu bergelar muslimah sejati hanya pandai membaca Al-Quran tetapi tidak mengamalkannya di dalam kehidupan kerana ayat-ayat Allah bukanlah sekadar untuk dibaca dan dihafal tetapi hendaklah dijadikan amalan dan sistem kehidupannya.

Bekalan kedua: Menjadikan wanita yang beriman sebagai tauladan kehidupan
Muslimah sejati adalah wanita yang sentiasa menjadikan wanita-wanita baik seperti isteri-isteri nabi, sahabiah dan wanita beriman sebagai teladan hidupnya. Sesungguhnya sejarah telah membuktikan bahawa wanita-wanita yang bertaqwa akan sentiasa berjaya di dalam hidupnya. Ukuran kejayaan seorang wanita bukanlah seperti yang diukur oleh neraca barat. Barat hanya melihat wanita yang bekerjaya hebat, mahir memimpin setara dengan kepimpinan lelaki dan bebas melakukan apa sahaja kehendaknya sebagai wanita yang berjaya dan bahagia. Sebaliknya ukuran kejayaan seorang wanita dalam Islam dilihat daripada iman dan akhlaknya.
Wanita yang bergelar muslimah sejati akan sentiasa dikurniakan dengan pasangan yang juga soleh dan baik seperti yang dijanjikan oleh Allah di dalam Al-Quran:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (Surah An-Nûr ayat 26)

Kisah Siti Hajar, isteri nabi Ibrahim seharusnya dijadikan tauladan dalam hidup wanita yang ingin bergelar sebagai muslimah sejati. Siti Hajar bersama anaknya yang masih kecil Ismail ditinggalkan oleh suaminya, Nabi Ibrahim di tengah-tengah padang pasir tanpa makanan dan minuman. Namun Siti Hajar merelakan tindakan suaminya tanpa banyak soal setelah mengetahui bahawa suaminya bertindak atas perintah Allah. Apa yang tersemat jauh di lubuk hati Siti Hajar adalah keyakinan yang sangat tinggi bahawa Allah akan melindunginya dan menjanjikan kebaikan untuk diri dan keluarganya hatta tindakan Nabi Ibrahim tidak menjelaskan apa-apa selain memberitahu itu hanya perintah Allah.

Jelaslah bahawa sikap Siti Hajar adalah tauladan yang sepatutnya dicontohi oleh muslimah pada hari ini bahawa apa sahaja perintah Allah mestilah diyakini terlebih dahulu tanpa mempersoalkan terlalu banyak perkara kerana Allah lah yang Maha Mengetahui pengakhiran baik atau buruk makhluk ciptaan Nya. Kisah Siti Hajar ini menunjukkan layaklah wanita beriman seperti Siti Hajar dijadikan pasangan seorang nabi seperti Nabi Ibrahim yang merupakan salah seorang rasul ulul azmi.

Mungkin kurang didengari kisah muslimah sejati yang melahirkan seorang tokoh bernama Sayid Qutb, penulis tafsir Al-Quran Fi Zilal. Pemikiran Sayid Qutb yang dilahirkannnya menjadi pemikiran seorang lelaki yang boleh menggoncang dunia dengan tafsiran ayat-ayat Al-Quran sangat menusuk hati. Dikisahkan bahawa ibu Sayid Qutb ketika mengandungkannya, tidak pernah mendengar lagu-lagu dan nyanyian yang melalaikan selain ayat-ayat Al-Quran yang didekatkan kepada kandungannya sehingga melahirkan Sayid Qutb ke dunia.
Inilah ukuran –ukuran Islam ke atas kejayaan seorang wanita yang bergelar muslimah sejati.Wanita yang berjaya adalah wanita yang terpelihara sehingga layak menjadi pasangan kepada lelaki yang soleh dan melahirkan anak- anak perempuan yang soleh serta anak- anak lelaki yang mampu memimpin dunia. Bukan wanita yang berkerjaya tetapi menjadi pasangan lelaki yang tidak beriman dan melahirkan anak- anak yang tidak beriman dan tidak mampu memimpin orang lain untuk menjadi baik.

Bekalan ketiga: Menuntut ilmu yang berguna dan peka dengan isu semasa
Meneruskan perjalanan sebagai seorang muslimah, hendaklah setiap wanita melengkapkan dirinya dengan pelbagai ilmu yang berguna sesuai dengan peranannya sebagai seorang anak perempuan kepada keluarganya, isteri dan seorang ibu. Islam tidak pernah menghalang wanita untuk menuntut ilmu biarpun urusan keluar rumah untuk menuntut ilmu dikenakan beberapa syarat yang ketat seperti menutup aurat serta menjaga akhlak dan ikhtilat. Ilmu utama seperti ilmu agama, urusan memimpin rumah tangga dan mendidik anak hendaklah sentiasa menjadi keutamaan seorang muslimah di samping ilmu-ilmu keduniaan yang lain.

Muslimah sejati juga perlu peka dengan isu semasa terutamanya gerakan-gerakan yang mengancam keimanan seorang wanita terhadap Allah seperti gerakan-gerakan pembebasan wanita yang dipelopori oleh tokoh-tokoh yang berasal dari barat. Serangan-serangan media oleh musuh Islam yang mahu melihat wanita Islam membuka aurat dengan pelbagai fesyen pakaian yang tidak menutup aurat dan nyanyian yang melalaikan juga harus sentiasa dielakkan. Hindarilah diri daripada perjuangan-perjuangan kumpulan wanita yang salah faham terhadap Islam dan menuduh hukum syariat Allah sebagai satu ketidakadilan pada wanita hanya semata-mata mengikut nafsu kewanitaannya.

Oleh itu, wahai wanita muslimah sekalian, persiapkanlah diri dengan bekal yang terbaik dalam menempuh perjalanan yang masih panjang dan penuh dengan ranjau ini. Yakinlah dengan janji Allah bahawa Allah akan menunjukkan jalan kepada orang-orang yang berusaha menuju ke arah Nya kerana sesungguhnya lelaki atau wanita, kedua-duanya adalah makhluk Allah yang sama darjatnya di sisi Allah dan yang membezakanya hanyalah taqwa.

Umar bin Khathab pernah berkata, “Pada masa jahiliyah, wanita itu tak ada harganya bagi kami. Sampai akhirnya Islam datang dan menyatakan bahwa wanita itu sederajat dengan laki-laki.”
Wallah hu alam bis sawab… 

sumber: http://www.ismaweb.net/2014/09/3-bekalan-untuk-menjadi-muslimah-sejati/

Kata Mutiara Dalam Islam Menggugah Hati

Mendengarkan atau membaca kata-kata mutiara tentunya bisa menjadikan banyak peljaran maupun pengetahuan bagi diri kita. Kata mutiara ini bisa menjadi suatu dorongan maupun motivasi untuk diri sendiri maupun orang lain agar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak sekali kata-kata mutiara yang ada saaat ini dan mudah untuk ditemukan di internet, namun hanya kata mutiara dalam islam yang sangat tepat untuk anda umat muslim. Banyak sekali makna yang terkandung di dalam kata mutiara ini.

Kata-Mutiara-Dalam-Islam

Kata mutiara dalam islam bisa menjadi salah satu semangat maupun dorongan bahkan menjadi satu motivasi menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak sekali masalah yang sering kita hadapi terutama ketika kita menghadapi masalah percintaan. Masalah percintaan memang merupakan masalah sepele namun terkadang membuat banyak orang yang mengalaminya merasakan kesedihan maupun kegalauan yang sangat lama. Untuk mengurangi resiko tersebut anda sebaiknya memahami makna dan arti dari kata mutiara dalam Islam yang sangat indah dan syarat akan ilmu agama islam.
 
Berikut ini ada beberapa kumpulan kata mutiara dalam islam yang tercipta dari berbagai pikiran umat muslim diseluruh dunia yang memiliki berbagai makna penting untuk kehidupan kita.

Kumpulan Kata Mutiara Dalam Islam

"Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya."
"Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) ... Dan amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku."
"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban"
"Engkau berbuat durhaka kepada allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai."
"Amal yang paling dicintai oleh allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit." 

Berbagai masalah yang sering kita hadapai sebenarnya berasal dari diri kita sendiri, namun masalah tersebut bisa kita selesaikan dengan berbagai cara yaitu cara baik maupun sesuai dengan syariat agama islam. Kata mutiara dalam islam memang bisa kita jadikan sebagai motivasi menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Jangan pernah larut di dalam suatu masalah yang sebenarnya kitan bisa selesaikan dengan mudah dan benar.

Semoga beberapa kumpulan kata mutiara dalam islam diatas dapat bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi suatu motivasi dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan tentunya sesuai dengan syariat agama islam yang baik dan benar.
 
sumber:  http://dewikata.blogspot.co.id/2015/04/kata-mutiara-dalam-islam-menggugah-hati.html

"Agar Umat Islam Berprestasi & Sukses (Lagi)"


Umat ​​Islam telah dianjurkan untuk saling berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan "fastabiqul khairat" (QS Al Baqoroh: 148)
Allah swt. juga menyuruh umat Islam sebagaimana dalam Al Qur'an agar menjadi "Khairu ummah" (QS Ali Imron: 110). Dan sebagaimana tujuan Allah menguji manusia agar terbukti siapakah yang paling baik amalnya (QS Al-Mulk: 2). Upaya apa saja yang harus dilakukan umat Islam agar mampu menjawab semua anjuran dan perintah Allah tersebut? Berikut pendapat dan gagasan dari Ibu Wirianingsih, M.Si., seorang tokoh perempuan nasional yang ke-10 anaknya menjadi penghafal Al-Qur'an dan terpotret dalam buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an.
Apakah urgensi prestasi untuk umat Islam menurut Ibu? 
Kinerja adalah hasil capaian atas usaha yang telah dilakukan seseorang. Kinerja menggambarkan dinamika perjalanan hidup seseorang atau suatu bangsa. Untuk Umat Islam, kinerja adalah suatu keniscayaan. Tanpa prestasi, umat Islam tidak akan pernah mendapatkan 'izzah'nya di mata umat agama lain. Umat ​​Islam pernah mencapai prestasi gemilang pada masa Kekhalifahan Dinasti Abbasiyah, dimana saat itu Baghdad menjadi pusat kebudayaan Islam dan peradaban dunia. Ummat Islam pernah mencapai prestasi gemilang di bidang ilmu pengetahuan pada masa Cordova dan Al-Hambra di Spanyol di bawah kekuasaan Islam. Ketika itu Eropa (barat) berada pada masa kegelapan. 
 
Bagaimana prestasi umat Islam sekarang?
Setelah runtuhnya Kekhalifahan Turki Ustamani, Umat Islam kehilangan segalanya (barangkali hanya tinggal aqidah). Hingga saat ini Umat Islam hampir tidak ada prestasi 'luar biasa' yang dapat dibanggakan. Pusat Ilmu pengetahuan dan peradaban sekarang dioperasikan Barat. Ada beberapa ilmuwan muslim yang berprestasi di bidang Science dan teknologi, tapi tetap saja mereka 'tenggelam' dalam mainstream informasi yang sekarang dikuasai Barat. Yang terjadi sampai saat ini adalah westernisasi di dunia Islam. Contoh kasus di Indonesia, sebagai ummat Islam terbanyak di dunia berapa jumlah muslimah yang menggunakan jilbab dibandingkan populasi muslimah Indonesia? Kita lebih banyak menyaksikan perempuan muslimah menggunakan pakaian 'terbuka'. Di toko2 yang menjual busana, kita akan lebih banyak menemukan pakaian gaya barat, kaos ketat lengan pendek dan celana panjang ketat. Sedikit kita menemukan toko atau mall yang menjual busana muslimah. Kaum perempuan kita lebih senang menggunakan baju itu ketimbang pakai kerudung. Padahal kerudung atau jilbab adalah identitas, kita langsung mengenal pemakainya sebagai muslimah. 
Bahkan kaum muslimin di Indonesia banyak yang takut dengan syariat Islam. Seolah syariat Islam itu 'monster' yang menakutkan. Syariat itu kan artinya jalan. Syariat Islam berarti jalan islam.Ketika kita mengaku beragama Islam sepatutnya kita bangga menjadi seorang muslim.Yang terjadi adalah orang Islam sendiri malu menunjukkan identitas keislamannya. Takut dibilang alim, fundamentalis, atau fanatik. Stigma yang disosialisasikan oleh Barat. Sampai sekarang DPR RI sulit mengeluarkan UU Halal yang menjamin ketenangan umat Islam dalam soal makanan dan minuman, karena di DPR sendiri banyak yang menentang, takut negara ini disebut negara Islam. Padahal masyarakat banyak mengkonsumsi makanan yang tidak jelas kehalalan atau keharamannya karena tidak ada jaminan untuk itu. Ironi di negeri yang mayoritas penduduknya muslim. 
Belakangan sudah ada pergerakan dari kalangan umat Islam untuk bangkit. Pendapat Ibu? 
Memang ada gejala kebangkitan di dunia Islam sejak dua dasawarsa belakangan ini, namun persoalan di internal umat Islam sendiri masih kritis. Negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI (konferensi negara-negara Islam), tidak dapat berbuat banyak menyaksikan saudara-saudara sesama muslim yang mengalami penindasan dan kezaliman di negara di mana mereka adalah minoritas. Meski demikian, saya tetap melihat ada optimisme di dunia Islam. Masih ada kalangan muslim yang menjadi penggerak perubahan dan mereka tidak pernah berhenti untuk melakukan perubahan dan ingin merebut kembali kejayaan umat Islam. 
Fenomena 'Arab Spring' (musim semi di negara-negara Arab / TimTeng) adalah menunjukkan gejala ada sesuatu yang penting sedang terjadi dalam dunia Islam. Negara Turki perlahan tapi pasti terjadi perubahan. Sejak runtuhnya Kekhalifahan Islam Turki Usmani kemudian menjadi negara sekuler selama puluhan tahun, kini mulai menampakkan substansi keislamannya. Dalam dunia Ilmu Pengetahuan, ada beberapa ilmuwan muslim yang meraih Nobel Fisika. Saya kira, mungkin lebih banyak lagi cendekiawan muslim / muslimah kelas dunia yang pintar-pintar dan cerdas. Hanya karena faktor kesempatan dan media yang belum berpihak pada mereka.Perempuan muslimah juga sudah mulai banyak yang berjilbab di beberapa negara sekuler atau di mana muslim adalah kelompok minoritas.Masjid-masjid di perkantoran mulai penuh dan semarak dengan kegiatan keislaman / pembinaan rohani.
Hal yang menguatkan optimisme ini adalah semakin bertambah para penghafal Al-Qur'an khususnya dari kalangan usia anak-anak di berbagai belahan dunia. Selama masih banyak yang menghafal Al-Qur'an dan menghafal hadist Nabi saw. insyaAllah akan semakin banyak yang akan menjaga agama dan ummat ini dari kehancuran. Saya kira, ini merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Kesadaran ummat Islam khususnya keluarga muslim untuk mengembalikan keluarganya pada Al-Qur'an itu penting untuk diupayakan. Tentu kita semua berharap bukan sekedar menghafal, yang jauh lebih penting adalah menerapkan dalam perilaku sehari-hari di semua sektor kehidupan, meski tantangan dan kendalanya tidak ringan. 
Upaya apa yang perlu dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Islam, kembali menjadi ummat yang berprestasi? 
Untuk Umat Islam kembali berhasil, saya kira semua sepakat, pertama, kita harus kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Jadikan ummat Islam bangga dengan agamanya sendiri dalam praktek perilaku sehari-hari yang mencerminkan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. Karena ayat-ayat suci itu yang menggerakkan semua potensi pribadi dan ummat agar memberikan yang terbaik. Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik dan melakukan perbaikan. Ruh ini yang hampir hilang dalam tubuh ummat. Kebanyakan hanya melihat dunia saja, seolah dunia adalah segalanya. Mereka tidak atau sedikit mengingat akhirat. Mereka tidak sadar bahwa semua perbuatan mereka di dunia akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah di padang Mahsyar. 
Kedua, perkokoh ketahanan keluarga. Karena ini benteng yang pertama dan terakhir. Yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran para orang tua lebih dulu untuk menjadi teladan bagi anak-anaknya baik dalam urusan agama dan urusan lainnya. Agama harus menjadi fondasi utama dalam membangun keluarga. Anak-anak yang lahir dari keluarga yang kokoh agamanya, ketika mereka berprestasi secara duniawi, insyaallah akan dibingkai dengan akhlaq yang baik. 
Ketiga, hendaknya ada di kalangan pemimpin ummat Islam yang terus menerus membangun dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Mendahulukan persaudaraan sesama Ummat Islam ketimbang berdebat hal-hal yang furu '(cabang). Keempat, untuk para da'i / muballigh perluas tema da'wah. Tema pokok agama ('ushuluddin) terus diperkuat, namun tema kontemporer semisal membangun lingkungan sehat, gaya hidup sehat, keluarga sakinah, parenting, menghadapi arus media digital, sampai ke memilih pemimpin yang jujur ​​dan kredibel (urusan politik-kepekaan pada kebijakan) serta persoalan dunia Islam harus terus menerus disampaikan pada ummat. 
Kelima, Masalah pendidikan harus menjadi fokus terhadap generasi muda yang akan memimpin bangsa ke depan. Mereka harus disiapkan bukan hanya pinter secara akademis, tapi juga cerdas melihat persoalan bangsa. Sehingga ilmu yang mereka raih memiliki manfaat untuk kemajuan bangsa.Pendidikan adalah poros perubahan. Jika generasi mudanya terdidik dan peduli, insya Allah masalah lain akan dicarikan solusi bersama. Masalah ekonomi, kesehatan, keamanan, hukum, dan sosial insya Allah dengan sendirinya akan terselesaikan karena bangsa dipimpin oleh orang-orang yang terdidik dan berakhlaq mulia. 
Terakhir, apa nasehat Ibu untuk generasi muda Islam? 
Nasihat untuk generasi muda Islam, 'mumpung' lagi muda, sehat, banyak peluang yang dapat diraih, maka jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak ada gunanya. Jadikan setiap detik berarti yang akan di hadapan Allah dan di hadapan manusia. Buatlah 'map of life', rancang target konkret dan jangka panjang. Jadikan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi sebagai panduan. Perdalam ilmu agama, baru kemudian ilmu yang lainnya. Pelajari kisah orang shaleh di masa lalu yang banyak memberikan inspirasi, berbakti pada orang tua (Birrul walidain) akan membawa keberkahan hidup, bergaul dengan orang-orang yang shaleh sebagai pengingat, dan yang lebih penting adalah raih prestasi setinggi-tingginya karena Allah berkehendak demikian. 
Pengalaman telah mengajarkan tidak ada prestasi tinggi yang dicapai kecuali dengan kerja keras, kesungguhan, ketekunan, ketelitian, dan selalu belajar dari kesalahan untuk bangkit dan perbaiki.Dengan tidak meninggalkan kecerdasan intelegensia, teruslah asah kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosi karena keberhasilan hidup ternyata lebih banyak dikendalikan oleh dua kecerdasan ini. Semoga Allah mengangkat kembali ummat ini dari kehancuran dan meninggikannya di antara ummat yang lain. Aamiin. Wallahu a'lam bishhsowwab.
 sumber:  http://smkbkmbisa.blogspot.co.id/2012/03/agar-umat-islam-berprestasi-sukses-lagi.html

Tantangan Islam Masa Kini

Kementrian agama hari-hari ini dikabarkan sedang sibuk menyusun draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Umat Beragama (PUB). Menurut   Lukman Hakin Saifuddin, sang mentri agama rezim Jokowi ini, RUU PUB dibuat agar bisa memberikan jaminan perlindungan kepada seluruh warga Negara Indonesia, baik mayoritas maupun minoritas. Hal ini sesuai dengan pasal 29 ayat 2 yang isinya menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut ajaran agama masing-masing. Ini diutarakan Lukman saat mengunjungi kantor Republika di Jakarta pada Senin 22/12/2014 lalu. Lukman menyatakan hal ini diperlukan karena pasal tersebut tidak berjalan dengan baik, buktinya yaitu adanya pengaduan  dari kaum minoritas yang merasa terpinggirkan.

Dalam wawancara tersebut setidaknya disimpulkan ada 5 poin yang akan dibidik depag. Kita tentu semua tahu bahwa selama Indonesia  secara resmi “hanya” mengakui 6 agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Inilah poin pertama bidikan tersebut. Yang kedua, isu pendirian rumah ibadah, berikutnya isu penyiaran agama atau dakwah, isu kekerasan pada minoritas dan terakhir demi meningkatkan sikap toleransi antar pemeluk agama.

Pertanyaannya, agama apa lagi kira-kira yang ingin dilegalkan depag? Mengapa tiba-tiba depag merasa  6 agama saja yang ada tidak cukup, bahkan ingin juga melegalkan aliran kepercayaan sebagai agama ?  Bukankah dengan yang 6 saja tidak jarang terjadi gesekan, meski itupun sebenarnya hanya belakangan ini saja terasa dibesar-besarkan ?  Bukankah dunia internasionalpun mengakui bahwa Indonesia adalah Negara yang dikenal menjunjung tinggi toleransi dan bisa dikatakan tidak ada masalah agama sebagaimana Negara-negara lain di dunia ini. Minoritas diakui dan diberi kebebasan menjalankan ibadahnya dengan baik.

Bandingkan dengan Perancis, Negara Barat maju yang konon begitu mendewakan toleransi, demokrasi dan menjunjung tinggi HAM.  Di negri sekuler  ini, kaum Muslimin yang hanya minoritas, jangankan merayakan Iedul Fitri dan Iedul Adha, di kalender resmipun tidak pernah tercantum adanya 2 hari terbesar umat Islam ini.  Padahal Islam di negri ini menduduki peringkat 2 setelah Kristen, dan jumlahnyapun tak kurang dari 10 persen.  Bahkan kabarnya makin diminati warganya yang kebanyakan Atheis ini. Tidak hanya itu, jilbabpun dilarang digunakan murid di sekolah. Sama halnya dengan azan dan menara masjid.  Itu sebabnya kaum Muslimin di seantero negri ini terpaksa shalat Jumat di jalanan karena jumlah masjid amat sangat tidak memenuhi kebutuhan umat.

MUI beberapa waktu lalu mengeluh, Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia memang terasa terus digoyang  di era Jokowi saat ini. Berbagai isu yang erat kaitannya dengan ke-Islam-an terus dipermasalahkan.   Slogan-slogan memojokkan Islam seperti “ Lebih baik kafir jadi pemimpin daripada Islam tapi korupsi”, “Lebih baik bertato, merokok bahkan hanya lulusan SMP daripada berjilbab tapi korupsi” dan yang semacamnya terus di–dengung-dengungkan.   Seolah-olah semua orang Islam itu koruptor, semua Muslimah berjilbab itu munafik

Kejahatan besar seolah tidak ada lain kecuali perbuatan korupsi yang memang saat ini tengah melanda hampir semua pejabat negri, Muslim maupun Non Muslim. Tapi karena Indonesia memang mayoritas Muslim tentu saja yang terlihat mencolok ya yang Muslim saja. Sementara perzinahan dan prilaku menyimpang seperti Homoseksual yang dalam kacamata Islam jauh besar dosanya malah didiamkan saja. Tampak jelas bahwa hukum Islam telah diabaikan. Citra buruk seperti Islamophobia yang di Barat bagai momok tampak ingin dikembangkan juga di negri ini.

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqon(25):68-70).

Imam besar Masjid Istiqlal, Mustafa Ali Yakub, bahkan berani mengatakan bahwa fenomena ini menunjukkan  bahwa  Protocol Zionisme sedang berjalan lancar.  Ini adalah tanggapan atas isu mendagri tentang doa pembuka dan penutup di sekolah negri beberapa waktu lalu.
Aneh bila mau direvisi, seperti ada skenario untuk berupaya melakukan penghapusan agama seperti dalam protokol Zionisme nomor 14,” ujar Mustafa kepada ROL, Rabu (10/12).

Lebih jauh,  dalam salah satu tausiyah yang saya hadiri, uztad Syamsul Arifin Nababan, seorang mantan pendeta, mengatakan bahwa fenomena ini menunjukkan tentang peta Kristenisasi  di Indonesia. 
Tahun 2000 atau abad milenium pernah menjadi target  bahwa 50 persen penduduk Indonesia adalah Kristen”.
Memang target tersebut tidak terpenuhi namun perlu dicermati bahwa fenomena itu ada. Muslim di negri ini makin hari makin berkurang. Yang tadinya 98 % sekarang ini telah surut menjadi 82 %. Bila Kristenisasi yang terus terjadi ini didiamkan saja tidak mustahil Indonesia akan mengalami nasib seperti Filipina saat ini, yaitu Muslim sebagai minoritas. Yang sulit menjalankan ibadahnya. Maukah kita ???

Maka dengan adanya rencana RUU diatas sangat mungkin sekali Islam di Indonesia akan semakin tergerus.  Meski sebenarnya banyak atau tidaknya umat Islam tidak menunjukkan kwalitas ke-Islam-an seseorang, persis seperti perkiraan Rasulullah 15 abad lalu sebagaimana diriwayatkan  Thauban ra.
Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama.”
Maka para sahabat r.a. pun bertanya, “Apakah ketika itu umat Islam telah lemah dan musuh sangat kuat?" 
 Sabda baginda SAW: “Bahkan masa itu mereka lebih banyak tetapi tidak berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan musuh. Mereka adalah ibarat buih di laut.”
Sahabat bertanya lagi, “Mengapa sebanyak itu tetapi seperti buih di laut?”
Jawab Rasulullah SAW, “Karena ada dua penyakit, yaitu mereka ditimpa penyakit Al-Wahn.”
Sahabat bertanya lagi, “Apakah itu Al-Wahn?
Rasulullah SAW bersabda: “Cintakan dunia dan takut akan kematian.”

Ya sebagian besar umat Islam di Indonesia  saat ini memang cenderung kepada ke-dunia-wian dibanding ke-akherat-annya.  Target maju dibidang ekonomi, kaya-raya, pintar dan yang semacamnya telah mengalahkan pentingnya ridho Allah swt. Mereka ini sudah tidak takut akan ayat-ayat Allah bahkan cenderung mempermainkannya. Demi alasan toleransi dan menyenangkan sesama manusia, saudara atau kerabat mereka bisa mengatakan bahwa semua agama adalah sama dan benar. Tampak jelas bahwa mereka ini tidak terlalu yakin bahwa Islam adalah agama yang benar dan paling benar.

Maka dengan adanya RUU PUB diatas umat Islam yang kurang PD akan ke-Islam-an, yang jarang menimba dan memperdalam wawasan ilmu ke-Islam-annya, apalagi yang cuwek alias tidak peduli akan agamanya, tampaknya bakal menjadi korban yang paling awal. Mereka inilah yang akan paling mudah terombang-ambing.

Untuk mencegah semua itu mari kita bergandengan-tangan,  ajak keluarga kita untuk memperbaiki kwalitas ke-Islam-an kita. Sudah bukan lagi waktunya ber-Islam hanya karena keturunan, dari lahir, dan memang sudah dari “sono”nya. Tanpa ilmu dan bekal kuat seorang yang mengaku Islam akan mudah kehilangan kendali dan akhirnya tersesat.

…  Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. … ,” (QS. Al-Maidah(5):48).

Berlomba dalam “kebaikan”, dakwah diantaranya, sebenarnya merupakan kordrat manusia. Allah swt menyuruh hamba-hambaNya  untuk itu.  Umat Kristen memiliki landasan Matius 28:19 dan Markus 16:15 untuk mendakwahkan ajaran mereka. Maka tak perlu heran bila melihat ada umat Kristen berdakwah, karena itu berarti mereka adalah hamba yang patuh pada perintah Tuhannya. Meski cara yang digunakan seringkali kasar dan tidak etis, antara lain yaitu  dengan membagikan kebutuhan bahan pokok kepada kelompok miskin, sebagai iming-iming, contohnya.

Mereka juga tak ragu mendirikan sekolah-sekolah teologi yang khusus mempelajari Al-Quran dan hadist namun dengan tujuan menyelewengkannya. Juga adanya berbagai jenis yayasan Kristenisasi dengan target spesialisasi masing-masing seperti kaum gelandangan, pengamen, orang sakit dll. Contohnya adalah  yayasan Doulus di Cilangkap yang pernah digrebeg beberapa tahun lalu.     Ini benar-benar terbalik dengan ajaran Islam yang melarang umat Islam memaksa seseorang untuk masuk Islam. Bahkan dakwahpun ada tata kramanya, tidak boleh memaki sesembahan mereka.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ».(QS. Al-Baqarah(2):256).
« Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan …. « .(QS. Al-Anám(6) :108).

Sebaliknya, kitalah yang harus kritis, betulkan ajakan dan ajaran mereka itu benar ??? Mana yang benar Al-Quran, Injil atau Taurat?
Sungguh beruntung kita, umat Islam memiliki kitab suci yang terjaga kesucian dan kemurniannya hingga sepanjang masa. Tidak ada sedikitpun campur tangan manusia dalam hal ini. Tidak seperti kitab suci umat Kristiani,  yaitu Injil yang secara berkala mengalami perbaikan meski pun itu dilakukan oleh orang-orang yang mereka anggap suci.

Sebagian umat Kristiani beranggapan bahwa Al-Quran adalah kitab buatan manusia ( Muhammad saw) yang isinya mencomot sebagian isi kitab Yahudi dan kitab mereka. Alasannya karena banyak kisah-kisah di Al-Quran yang sama dengan kisah yang tertulis di kitab Taurat dan Injil 

Padahal bila mereka tidak membacanya separoh-separoh,  justru inilah yang bisa menjadi sebagian bukti  bahwa Al-Quran datang dari zat yang sama, yaitu Tuhan seluruh manusia dan alam semesta.  Bahwa Zabur,Taurat, Injil dan Al-Quran datang dari Tuhan yang sama.  Bahwa sesungguhnya seluruh nabi dan utusan, mulai nabi Adam, nabi Idris, nabi Musa, nabi Isa ( Yesus) hingga nabi Muhammad saw, mendapat perintah yang sama, yaitu, menyembah Allah swt, Tuhan Yang Esa, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. ( QS. Al-Ikhlas(112):1-4).
Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam”.  ( di banyak surat Asyu’ara dll).
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”. (QS. An-Nisa(4):171).

Namun demikian dakwah umat Kristiani jauh lebih gigih daripada umat Islam. Betapa banyak bukti ketika mereka mendapat kesempatan menjadi pemimpin, gereja-gereja tumbuh pesat. Sebaliknya umat Islam ….???
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. (QS. Al-Baqarah(2):120).

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati”.(QS. AlimImran(3):119).

Umat Islam juga banyak yang tidak mempedulikan hadist dan sunnah Rasul padahal ini adalah kekayaan Islam yang amat sangat penting. Bagaimana mungkin kita dapat menguasai ayat-ayat suci Al-Quran tanpa mempelajari kedua hal diatas, tanpa mengenal sejarah kehidupan nabi ( Sirah Nabi) dan Asbabun Nuzul ayat-ayatnya. Tidak sedikit pula umat Islam yang terlalu mendewakan akal mereka hingga lupa diri dan menjadi sesat. Lupa apa hebatnya akal manusia dibanding kehebatan, kedasyatan dan kebesaran Sang Pencipta akal itu sendiri.
Wallahu’alam bish shawwab.

Sumber:  http://vienmuhadi.com/2015/01/08/tantangan-islam-masa-kini/